Perjalanan Rohani
PERJALANAN ROHANI
Spiritual Journey atau Perjalanan Rohani adalah suatu per-jalanan hidup seseorang mulai dari dia mengenal Tuhan Yesus, mengambil keputusan untuk lahir baru seperti bayi yang dalam proses pertumbuhannya harus melalui etape-etape kehidupan di mana etape tersebut dirancangkan untuk membentuk suatu gaya hidup yang mengarah kepada kedewasaan rohani dan keserupaan dengan Tuhan Yesus (Christ-likeness), sehingga orang tersebut layak untuk menjadi Mempelai Kristus dan memerintah bersama Dia di Bukit Sion rohani.
Perjalanan bangsa Israel keluar dari Mesir sampai akhirnya menduduki Bukit Sion adalah merupakan perjalanan rohani setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus (1 Korintus 10 : 11). Semua orang yang bergabung dengan Cornerstone Apostolic Community akan mengenal tujuan akhir hidupnya, yaitu sampai ke Sion. Oleh karena itu, semua orang percaya akan melalui etape-etape sebagai berikut :
Etape Pertama : Keluar Dari Mesir (Keluaran 15:1)
Mesir adalah gambaran dari kehidupan manusia lama yang ber-dosa. Saat seseorang menyadari bahwa dia ada di bawah perbudakan dosa dan mengerti bahwa masa depannya adalah KEBINASAAN, dan mengambil keputusan untuk bertobat, berbalik meninggalkan kehidupan dosanya, dan menerima Yesus sebagai satu-satunya Juru Selamat adalah sama dengan perjalanan bangsa Israel keluar dari Mesir (1 Korintus10 : 1-2). Artinya orang tersebut berkomitmen kepada Tuhan dan dirinya sendiri untuk meninggal-kan kehidupan lama dan membenci dosa untuk selama-lamanya dan hidup baru di dalam Tuhan.
Etape Kedua : Melintasi Laut Merah (1 Korintus 10:11)
Saat bangsa Israel keluar dari Mesir di bawah kepemimpinan Musa, Firaun dan tentara-tentaranya murka dan mengejar mereka. Dan ketika sampai di laut merah, Musa mengangkat tangannya dan Tuhan membelah laut merah sehingga umat pilihan-Nya bisa menyeberang dan terlepas dari kejaran Firaun. Etape ini adalah saat ketika seseorang mengambil keputusan untuk DIBAPTIS SECARA SELAM. Ketika seseorang dibaptis secara selam, maka manusia lamanya dikuburkan bersama Kristus dan kemudian dia lahir baru dengan kuasa Roh Kudus (Kolose 2:12 “… karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibandingkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati”). Oleh karena dia telah lahir baru, maka orang tersebut sama seperti bayi rohani yang harus diberikan susu yang murni yang membuat bayi rohani bisa bertumbuh dengan sehat (1 Petrus 2:2 “Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan”). Seorang bayi rohani juga memerlukan perawatan khusus dan dijaga. Maka dari itu, Cornerstone menyediakan wadah yang sangat baik untuk seseorang yang lahir baru bisa mendapatkan lingkungan yang nyaman dan kondusif untuk bertumbuh, yaitu dengan menyediakan sebuah keluarga rohani kecil yang kita sebut sebagai Cornerstone Community (CSC) yang adalah untuk tumbuh bersama dengan baik, kelompok sel yang didesain untuk orang-orang percaya bersekutu, saling mendoakan, saling mengasihi, saling menopang, saling belajar, dan memberikan kesempatan kepada semua anggota-anggotanya. Cornerstone juga memberikan air susu yang murni yaitu Pengajaran Firman Tuhan yang Alkitabiah, baik di setiap Ibadah Raya Minggu, maupun Ibadah -ibadah tengah Minggu. Cornerstone juga mnyediakan sarana dan prasarana untuk semua orang percaya bertumbuh menjadi dewasa menuju keserupaan dengan Tuhan Yesus dengan kelas-kelas Training and Equipping. Di kelas Training and Equipping ini, orang percaya diperlengkapi dan dididik untuk menjadi pelayan-pelayan Tuhan dan pemimpin-pemimpin didalam Gereja Lokal yang menghasilkan buah-buah pelayanan (Yoh 15:1-8).
Etape Ketiga : Perjumpaan Dengan Tuhan Di Gunung Sinai (Keluaran 19:1)
Di tengah perjalanan menuju ke Tanah Perjanjian, Tuhan membawa bangsa Israel ke Gunung Sinai di mana di sana Bangsa Israel menerima 10 Perintah Allah. Di saat itulah, Tuhan turun dan menampakkan diri kepada Musa dan juga bangsa Israel. Etape ini sama dengan BAPTISAN ROH KUDUS bagi orang percaya di dalam Perjanjian Baru ( Kis 2 ). Tuhan memberikan Roh Kudus kepada umat percaya untuk mempersiapkan umat-Nya memasuki etape berikutnya yaitu etape PADANG GURUN.
Etape Keempat : Perjalanan Di Padang Gurun (Ulangan 8:2).
Bangsa Israel harus menjalani perjalanan Padang Gurun selama 40 tahun untuk sampai ke Tanah Perjanjian oleh karena ketegar-tengkukan dan pemberontakan mereka terhadap Perintah Allah. Namun perjalanan Padang Gurun ini adalah rancangan Tuhan untuk memurnikan umat-Nya dan mengikis habis semua “Mesir” didalam kehidupan orang Israel. Padang Gurun berbicara tentang ujian dan pencobaan yang Tuhan ijinkan untuk memurnikan orang percaya untuk memiliki motivasi yang benar dalam mengikut Tuhan, mengikis habis semua kebiasaan dan karakter manusia lama, kebiasaan dosa, sifat kekanak-kanakan yang masih tertinggal. (Ibrani 5 : 8). Kita semua musti belajar dari bangsa Israel supaya kita tidak perlu menghabiskan waktu begitu lama untuk sampai kepada penggenapan janji Allah dalam kehidupan kita oleh karena ke-tegartengkukan dan pemberontakan kita terhadap Tuhan.
Etape Kelima : Menyebrangi sungai Yordan (Yosua 5 : 9).
Untuk sampai ke Tanah Perjanjian, bangsa Israel harus menyeberangi Sungai Yordan. Pada saat Bangsa Israel menyeberangi Sungai Yordan, mereka tidak ingin kembali ke Mesir. Setelah mereka sampai ke seberang Yordan, bangsa Israel disunat secara jasmani. Menyeberangi Sungai Yordan adalah gambaran dari sunat hati dimana seseorang benar-benar sampai kepada keputusan untuk MEMBENCI DOSA DAN HIDUP DALAM CINTA DAN TAKUT AKAN TUHAN. Tujuan hidupnya adalah untuk sampai ke Sion (Keluaran 15:1; Mazmur 87; Mazmur132:13), bertahta dan memerintah bersama Kristus. Dia tidak akan mau hanya menjadi orang Kristen rata-rata, melainkan dia akan berjuang dengan sungguh-sungguh untuk menyenangkan hati Tuhan, bertumbuh dewasa di dalam Tuhan, dan mempersiapkan diri sedemikian rupa sehingga Dia layak menjadi Mempelai Kristus. Dalam tahapan ini orang percaya sudah mencapai satu pertumbuhan meninggalkan sifat KANAK-KANAK dan menuju ORANG MUDA di dalam iman yang mulai dipercaya untuk melakukan pekerjaan pelayanan. Sebagai orang percaya yang sementara mengalami pertumbuhan tentang Allah dan dunia, mereka belajar lebih banyak untuk bertindak dan bagaimana berhubungan dengan dunia (Titus 2:6-8)
Etape Keenam : Menduduki Tanah Perjanjian (Yosua 1:2).
Dibawah kepemimpinan Yosua, bangsa Israel mulai menduduki Tanah Perjanjian. Namun saat bangsa Israel masuk ke Tanah Perjanjian, mereka harus menghadapi 31 Raja yang menguasai Tanah Perjanjian tersebut. Tanah Perjanjian adalah gambaran dari Penggenapan Janji Tuhan. Dan 31 Raja adalah gambaran dari karakter manusia lama yang harus kita taklukkan sebelum kita bisa mendapatkan penggenapan dari Janji Tuhan dalam hidup kita. Ke-31 raja tersebut antara lain berbicara tentang karakter : kesombongan, keangkuhan, keserakahan, hawa nafsu, perzinahan, kenajisan, kedagingan, perselisihan, dll. Orang yang telah berhasil menaklukkan karakter manusia lama yang digambarkan dengan 31 Raja ini adalah orang yang telah mencapai kedewasaan penuh. Jika seseorang telah sampai ke level ini, maka orang tersebut sudah siap untuk dipercayakan lebih dan bisa mulai dilibatkan untuk masuk dalam level kepemimpinan dalam Gereja Lokal. Untuk sampai tahapan ini, maka yang bersangkutan harus sudah membuktikan kesetiaan, komitmen, dedikasi, karakter Kristus, dan hati hamba seperti Kristus yang hidup di dalamnya.
Etape Ketujuh : Menduduki Gunung Sion (Wahyu 14:1).
Gunung Sion adalah THE LAST STRONGHOLD (atau kubu pertahanan terakhir) yang dikalahkan oleh bangsa Israel. Suku Bangsa Yebus adalah penguasa dari Sion yang menggambarkan tentang roh perselisihan. Untuk masuk ke Sion, orang percaya harus bisa menang terhadap semua perselisihan dan perpecahan yang dilepaskan oleh iblis yang bermaksud untuk merusak kesatuan hati dalam Tubuh Kristus. Gunung Sion, tempat Kristus bertakhta di Sorga adalah tujuan akhir dari Gereja Cornerstone yang ingin membawa umat percaya menjadi umat yang dewasa, tanpa cacat dan cela dan memerintah bersama Kristus di Gunung Sion (Wahyu 5:10; 14:1-5).